lensaperjalanan.com – Pak Supar sudah berdiri sejak tahun 1974. Di sini, menu yang ditawarkan sangat sederhana: hanya ada ayam goreng dan sop buntut atau sop daging. Meskipun sederhana, tempat ini tetap eksis dan dikenal luas, bahkan sudah muncul di ribuan konten.

Mengobrol dengan Mas Jon: Rahasia di Balik Kelegendarisan

Gue sempat ngobrol dengan Mas Jon, salah satu penerus usaha ini. Ia bercerita bahwa resep ayam gorengnya masih sama seperti sejak pertama buka. Meskipun Pak Supar sendiri sudah almarhum, usaha ini kini diteruskan oleh keluarga, termasuk ibu dan anak-anak beliau.

Mas Jon menjelaskan bahwa selain ayam goreng dan sop buntut, mereka nggak pernah menambah menu lain agar tetap fokus dan menjaga cita rasa khasnya.

Konsep Makan dan Pilihan Sambal

Yang menarik, ayam gorengnya dihidangkan langsung ke meja dan pelanggan hanya bayar apa yang diambil. Ada tiga jenis sambal: sambal matang, sambal cobek (mentah), dan sambal terasi.

Untuk sop buntut, seporsinya seharga Rp65.000, sedangkan ayam goreng per potong Rp27.000. Uniknya lagi, nomor meja di sini bukan angka, tapi nama klub bola!

Baca Juga

Mencicipi Soto Kerbau Legendaris di Kota Kudus!

Proses Penyajian dan Rasa Otentik

Ayam gorengnya adalah ayam kampung yang dimasak setengah matang, lalu digoreng sebentar saat dipesan, jadi terasa segar dan garing. Bumbunya meresap, ayamnya empuk, dan nasinya pun punya rasa manis khas.

Gue cobain sambal matang dulu—rasanya pedas manis, nonjok tapi nagih. Nggak lupa, sambal cobeknya juga wajib dicoba buat pecinta pedas gurih.

Sop Buntut yang Segar dan Mengenyangkan

Sop dagingnya disajikan dengan kuah bening yang manis, asem, dan gurih, berisi potongan daging, kentang, wortel, dan buncis. Kuahnya segar dengan rasa tomat yang menonjol. Dagingnya empuk banget—benar-benar cocok sebagai pelengkap ayam gorengnya.

Penutup: Wajib Coba Kalau ke Semarang

Ayam Goreng Pak Supar adalah salah satu ikon kuliner Semarang yang wajib dicoba. Harga ramah, cita rasa juara, dan atmosfer yang tetap sederhana meski legendaris. Tempat ini sudah bertahan dari 1974 hingga 2024—itu bukan waktu yang sebentar!

Kalau kalian ke Semarang, pastikan mampir ke sini. Gue akan cantumin alamat lengkap dan link Google Maps di deskripsi. Jangan lupa subscribe channel Bungkus, dan follow juga di Instagram @bungkusofficial dan TikTok.

You might also enjoy:

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *