lensaperjalanan.com – Lontong Tahu Pak Dut menyimpan sejarah panjang yang membuatnya jadi salah satu kuliner legendaris di Kota Jombang. Berdiri sejak tahun 1994, warung ini tetap konsisten menyajikan lontong tahu dengan racikan bumbu khas yang diulek langsung setiap hari. Cita rasa tradisional yang autentik, dipadukan dengan suasana hangat dan pelayanan ramah, menjadikan tempat ini favorit warga lokal maupun pelancong yang ingin mencicipi kuliner khas Jombang.

Sejarah Panjang dari Pasar Lowak Tunggorono

Lontong tahu Pak Dut mulai berjualan sejak tahun 1994, jauh sebelum Pasar Lowak Tunggorono diresmikan. Dulu, bahkan belum ada pedagang lain yang berjualan di sana. Pak Dut, sang pendiri, menjadi pionir kuliner lontong tahu di lokasi ini.

Kini usaha ini diteruskan oleh anaknya, menjadikannya generasi kedua. Mereka buka sekitar pukul 5 atau 6 pagi dan tutup maksimal pukul 12 malam—atau bisa lebih cepat jika dagangan habis.

Kacang Dua Kilo Per Hari, Petis Jadi Andalan

Dalam sehari, sekitar dua kilo kacang digunakan. Setelah diulek, campuran kacang diberi petis yang sudah dimasak dari rumah. Bumbu petis ini kemudian diberi tambahan kecap dan sambal sesuai permintaan pembeli. Semuanya langsung dicampur tanpa takaran pasti—”kerakup” saja, kata mereka.

Harga Bersahabat, Cita Rasa Tetap Terjaga

Harga seporsi lontong tahu adalah Rp10.000. Isinya murni lontong dan tahu, tanpa tambahan telur atau lauk lainnya. Ciri khasnya memang sederhana, namun justru itu yang membuat rasanya otentik dan tetap digemari hingga kini.

Bisa Pilih Lontong atau Nasi

Bagi yang tidak suka lontong, tersedia juga pilihan nasi tahu. Semua tergantung selera pembeli. Selain itu, tingkat kepedasan juga bisa dipesan. Ada yang request 5 cabe, 15 cabe, bahkan hingga 25 cabe mentah! Pedasnya tentu saja menyengat.

Warisan Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu

Warung ini masih memakai alat tradisional seperti layah (cobek dari batu) yang sudah digunakan sejak tahun 1996. Walau sederhana, kekuatannya luar biasa dan tetap digunakan sampai sekarang.

Dulu, harga seporsi masih Rp150. Kini, harganya naik jadi Rp10.000—sebuah perjalanan panjang yang menunjukkan bahwa konsistensi dan cita rasa adalah kunci bertahan.

Suasana Makan yang Hangat dan Bersahaja

Pembeli bisa memilih makan di tempat atau dibungkus. Suasananya sederhana, penuh kehangatan khas kuliner tradisional. Tahu bisa disajikan setengah matang atau digoreng kering, sesuai permintaan. Dilengkapi tauge dan bawang goreng, lontong tahu Pak Dut memang menggoda.

Penutup: Rekomendasi Kuliner Khas Jombang

Kuliner ini direkomendasikan langsung oleh Cak Naroya, seorang pengulas makanan lokal. Ia menyebut bahwa lontong tahu Pak Dut wajib dicoba bagi siapa pun yang berkunjung ke Kota Jombang, terutama jika ingin mencicipi rasa khas yang legendaris.

Lokasi: Utara Pasar Lowak Tunggorono, Kota Jombang
Harga: Rp10.000 per porsi
Menu utama: Lontong Tahu / Nasi Tahu
Ciri khas: Bumbu diulek langsung, tanpa telur, level pedas bisa request

You might also enjoy:

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *