Dendeng Batokok Asli Padang di Tengah Tangsel
|

Dendeng Batokok Asli Padang di Tengah Tangsel

lensaperjalanan.com  -Dendeng batokok merupakan salah satu kuliner khas Minang yang punya tempat istimewa di hati para pecinta masakan Padang. Potongan daging sapi yang dipukul hingga pipih, dibakar atau digoreng kering, lalu disiram sambal lado hijau pedas menyegarkan—perpaduan ini menghadirkan rasa yang kuat, gurih, dan bikin nagih. Di balik kelezatannya, dendeng batokok juga menyimpan cerita tradisi dan teknik memasak yang diwariskan turun-temurun dari dapur orang Minang. Gak heran kalau menu ini jadi favorit di banyak rumah makan Padang, termasuk di luar Sumatera Barat.

Sampai di Lokasi: Rumah Makan Jasuande

Gue udah sampai di depan rumah makan yang dimaksud. Namanya Rumah Makan Jasuande. Yuk, kita langsung masuk!
“Udah ready semua dendengnya?”
“Udah, Mas. Kita jual dendeng batokok sama dendeng goreng. Dendeng batokok pakai cabe hijau, dan dibakar dulu sebelumnya.”
Wah, mantap. Ternyata emang beneran cuma jual dendeng aja, Guys.

Sistem PO dan Harga Menu Dendeng

Karena banyak yang order setelah viral, sekarang mereka sistem PO alias pre-order. Tapi tetap ada stok untuk makan langsung di tempat.
Untuk harga:

  • Dendeng Batokok isi 10: Rp80.000

  • Dendeng Goreng isi 10: Rp90.000
    Semua dikemas dalam box. Jadi bisa dipesan sesuai jumlah potongan, bukan berat.

Laris Manis: Bisa Habis 30–40 Kg Daging Sehari

Rumah makan ini buka dari jam 09.00 pagi sampai Magrib. Mereka bisa habis sekitar 35–40 kg daging sapi per hari, terutama setelah viral. Bahkan sebelum bulan puasa pun, permintaan udah ramai.

Asal-Usul Dendeng dan Cerita Merantau

Pak Haji pemilik rumah makan ini ternyata juga asli Minang, berasal dari Padang Kota. Ibunya dari Painan, Bapaknya dari Bayang—wah, satu kampung juga sama gue!
Beliau merantau ke Tangsel sejak tahun 1993 dan langsung buka usaha kuliner. Awalnya jualan seperti rumah makan biasa, tapi 2 tahun terakhir mulai fokus hanya ke dendeng karena tingginya permintaan.

Spesialisasi Dendeng: Keputusan Bisnis yang Tepat

Kenapa akhirnya fokus ke dendeng aja? Karena pesanan udah terlalu banyak sampai lauk lain nggak kepegang. Jadi diputuskan buat spesialis dendeng batokok dan goreng aja.
Uniknya, dendeng ini katanya berasal dari daerah Sulat Deras di Kerinci—kampung khusus dendeng batokok!

Dendeng Batokok: Rasa Asli Minang yang Nendang

Walaupun cuma jual dendeng, tapi dendeng mereka udah dikirim sampai ke Mekkah dan Eropa! Gokil gak tuh?
Gue sampai harus ambil dua piring langsung, saking laparnya!
Minyak dari sambal hijaunya tuh asli Minang banget—melimpah, gurih, dan pedasnya pas. Sayurnya juga jadi pelengkap segar yang pas banget.

Cita Rasa yang Nggak Main-Main

Suapan pertama: Bismillah…
Langsung meleleh di mulut, Guys. Dibakar pakai minyak tanah jadi aroma smokynya khas banget.
Asin dan gurihnya seimbang, sambal hijaunya pakai tomat hijau, jadi ada sedikit asam yang menyegarkan.
Dendeng gorengnya juga mantap, kriuk-kriuk luar dalam.

Sensasi Makan yang Bikin Nagih

Sambalnya diulek kasar pakai tangan, cabe hijaunya lembut, dan cabe merahnya masih berbentuk panjang. Ini ciri khas sambal Padang asli, Guys.
Saking enaknya, gue sampai keringetan! Tapi tetap nikmat.
Dan ternyata ngobrol sama Pak Haji-nya juga seru banget, berasa ngobrol sama keluarga sendiri.

Menu Tambahan: Telur Ceplok Cabe Hijau

Selain dendeng, mereka juga jual telur ceplok dengan cabe hijau seharga Rp6.000.
Potongan dendengnya juga bisa dibeli satuan:

  • Dendeng cabe hijau: Rp16.000

  • Dendeng cabe merah kering: Rp10.000

Menurut gue, dengan rasa se-authentic ini, harganya sangat worth it!

Satu Porsi Nggak Pernah Cukup!

Setelah habis satu piring, gue langsung ambil porsi kedua.
Gak bisa bohong, Guys, dendengnya bikin candu. Pedasnya gak nyiksa, tapi ninggalin kesan di lidah.
Pokoknya, ini baru namanya dendeng asli Rang Awak!

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *