lensaperjalanan.com – Menikmati bubur ayam di tengah malam bisa menjadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan, terutama di Kota Semarang. Dengan antrean yang selalu ramai, tempat ini menjadi destinasi favorit bagi pecinta bubur. Aroma ayam kampung yang baru direbus, penyajian khas dengan daun pisang, serta pilihan lauk yang beragam menjadikan bubur ini begitu istimewa. Selain rasanya yang gurih dan lezat, harga yang terjangkau juga menjadi daya tarik tersendiri. Jika ingin menikmati kelezatan bubur ayam ini tanpa harus menunggu lama, datang lebih awal adalah pilihan terbaik.
Antrian Panjang untuk Bubur Ayam di Tengah Malam
Bubur ayam ini baru saja matang, dan dalam waktu kurang dari 10 menit, tempat ini sudah dipenuhi pelanggan yang rela mengantre untuk menikmati kelezatannya. Terletak di Kota Semarang, tempat makan ini mulai ramai sekitar pukul 23.30 malam. Jika ingin mendapatkan meja, datang lebih awal adalah pilihan terbaik karena kursi dan meja cepat penuh.
Suasana Nyaman di Dekat Pusat Kota
Tempat makan ini berlokasi di dekat pusat kota, tepatnya di depan McDonald’s dan di samping sebuah pusat perbelanjaan. Suasana malam yang nyaman membuat pengalaman menikmati bubur ayam di sini semakin spesial. Aroma ayam kampung yang baru direbus langsung menyambut pelanggan, menambah daya tarik tersendiri.
Pilihan Menu yang Beragam
Di sini, pelanggan dapat memilih berbagai bagian ayam seperti leher, paha, dan kepala. Selain itu, tersedia juga berbagai tusukan lauk tambahan seperti usus dan telur puyuh. Hal unik lainnya adalah penyajian bubur menggunakan daun pisang, yang memberikan aroma khas dan tampilan menarik.
Harga dan Porsi yang Mengenyangkan
Harga satu porsi bubur ayam di sini berkisar Rp27.000, sedangkan untuk varian bubur sayur harganya Rp20.000. Ada juga pilihan lontong sebagai pengganti bubur bagi yang ingin variasi berbeda. Pelanggan bisa memilih ayam dengan dua varian rasa, yaitu original atau kecap.
Sensasi Rasa Bubur Ayam Semarang
Bubur ayam di sini memiliki kuah dengan campuran santan, memberikan cita rasa gurih yang khas. Rasanya berbeda dengan bubur di daerah lain, seperti Jogja yang cenderung lebih manis. Di Semarang, rasa gurih, pedas, dan manisnya lebih seimbang, membuatnya semakin lezat.
Tambahan Lauk yang Menggugah Selera
Di setiap meja, tersedia tambahan lauk seperti usus ayam, telur puyuh, dan kerupuk. Pelanggan juga bisa menyesuaikan tingkat kepedasan dengan meminta sambal secara terpisah.
Tetap Konsisten dari Dulu Hingga Sekarang
Sejak dulu hingga sekarang, rasa bubur ayam ini tetap terjaga. Tidak heran jika tempat ini selalu ramai dan menjadi destinasi favorit pecinta kuliner malam di Semarang. Jika ingin mencoba, pastikan datang sebelum tengah malam agar tidak kehabisan!