Tempat Wisata Di Selotapak Mojokerto Yang Keren Dan Wajib Dikunjungi
Di balik hiruk-pikuk kota Mojokerto yang terus berkembang, ada sebuah desa yang seolah menolak berjalan terlalu cepat mengikuti zaman. Namanya Selotapak, sebuah kawasan wisata alam yang kini semakin banyak mencuri perhatian para pencinta ketenangan, petualang fotografi, hingga siapa saja yang merindukan udara segar dan suasana pedesaan yang masih asli.
Duduk di kaki megah Gunung Penanggungan, desa ini menghadirkan pemandangan yang seolah memotong napas: hamparan sawah bertingkat, rumah-rumah tradisional yang berdiri tanpa ingin mencolok, hutan-hutan yang basah oleh embun pagi, serta bukit-bukit kecil yang membingkai cakrawala.
Selotapak bukan hanya tempat wisata—ia adalah cerita yang hidup.
Jejak Pertama Menuju Desa yang Menenangkan
Perjalanan menuju Selotapak terasa seperti membaca bab pertama sebuah novel petualangan. Semakin jauh meninggalkan pusat kota Mojokerto, suasana berubah perlahan. Jalanan menyempit, kendaraan berkurang, dan udara mulai menusuk segar. Sesekali, aroma tanah basah dan suara gemericik sungai kecil menyelinap masuk melalui jendela kendaraan.
Begitu memasuki gerbang desa, suasana damai langsung menyergap. Tidak ada bangunan tinggi yang mencolok, tidak ada suara bising. Hanya hijaunya alam, angin yang sopan menyapa, dan senyum warga desa yang membuat siapa pun merasa diterima.
Pemandangan Sawah Terasering yang Seindah Karya Seni
Salah satu ikon Selotapak yang tidak akan pernah terlupakan adalah terasering sawahnya. Hamparan hijau itu tersusun rapi mengikuti kontur bukit, menciptakan panorama yang tampak seperti lukisan alam.
Pada pagi hari, matahari keluarkan sinarnya pelan-pelan dari balik Gunung Penanggungan, lalu memantul di genangan air sawah. Jika datang di musim tanam, Anda akan melihat petani bergerak ritmis menanam padi, sementara burung-burung kecil berterbangan di atas kepala.
Banyak wisatawan datang hanya untuk duduk di pinggir sawah sambil menikmati keheningan. Tak sedikit pula fotografer yang menyebut Selotapak sebagai “studio alam” karena setiap sudutnya seperti telah disiapkan untuk menghasilkan gambar memukau.
Bukit Cinta: Menikmati Penanggungan dari Kursi Kehangatan Alam
Salah satu spot favorit pengunjung adalah Bukit Cinta Selotapak. Lokasinya tak jauh dari pemukiman warga, dan pendakiannya pun ramah bagi siapa saja. Dari atas bukit ini, mata Anda akan dimanjakan pemandangan 180 derajat yang menampilkan lengkap Gunung Penanggungan, perbukitan hijau, dan bentangan sawah terasering.
Jika datang pada sore hari, langit di sini sering menyajikan parade warna oranye keemasan yang membuat siapa pun betah berlama-lama. Banyak pasangan datang untuk sekadar menikmati sunset, dan banyak pula keluarga membawa anak-anak mereka untuk merasakan keindahan alam tanpa gangguan teknologi.
Di malam hari, tempat ini berubah menjadi altar langit yang memukau. Lampu-lampu desa bersinar lembut dari kejauhan, sementara bintang bertaburan di angkasa membuat suasana terasa hangat meski udara cukup dingin.
Spot Wisata Lain yang Sayang Dilewatkan
Selotapak bukan hanya satu dua sudut indah—ia adalah paket lengkap bagi penikmat wisata alam.
1. Telaga Selotapak
Danau kecil yang jernih ini dikelilingi pepohonan rimbun. Memantulkan bayangan langit dan gunung, telaga ini sering dijadikan tempat beristirahat atau sekadar duduk sambil merenung.
2. Air Terjun Kedung Wulan
Meskipun aksesnya sedikit menantang, keindahannya sangat layak diperjuangkan. Air mengalir dari tebing hijau dan membentuk kolam bening yang menggoda untuk disentuh.
3. Rumah-rumah adat dan aktivitas warga
Keaslian desa ini membuat wisatawan merasakan sensasi kembali ke masa lalu. Anda bisa melihat warga memproses kopi, membuat gula aren, atau sekadar bercengkerama di teras rumah seperti kebiasaan lama yang tak lekang oleh waktu.
Keheningan yang Menyembuhkan
Kebanyakan orang datang ke Selotapak bukan karena fasilitas modern, melainkan karena keheningannya. Banyak pengunjung mengaku menemukan ketenangan batin setelah menghabiskan satu dua jam saja di desa ini.
Di sinilah nilai asli Selotapak: ia menawarkan kesempatan untuk berhenti sejenak dari kehidupan yang terburu-buru, dan mengingatkan kita bahwa alam selalu punya ruang untuk kita kembali.
Tidak ada musik keras, tidak ada kebisingan kendaraan. Hanya suara serangga, hembusan angin, dan kadang-kadang suara tawa anak-anak desa yang terdengar dari kejauhan.
Kuliner Desa yang Menghadirkan Rasa Rumahan
Saat berwisata ke sini, jangan lewatkan kesempatan mencicipi kuliner khas pedesaan yang disajikan oleh warga. Makanan seperti pecel daun semanggi, nasi jagung, hingga wedang jahe hangat terasa jauh lebih nikmat ketika disantap di tengah udara yang sejuk.
Tidak sedikit pengunjung yang memuji kesederhanaan rasa yang justru membuat makanannya terasa istimewa.
Akses, Harga, dan Tips Berkunjung
-
Lokasi: Desa Selotapak, Kecamatan Trawas, Mojokerto
-
Akses: Dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi roda dua atau empat. Jalan cukup baik walau beberapa titik sedikit menanjak.
-
Tiket Masuk: Umumnya terjangkau, bahkan beberapa spot hanya menerima donasi sukarela.
-
Waktu Terbaik: Pagi hari untuk sunrise, atau sore hari untuk sunset.
-
Tips:
-
Gunakan alas kaki yang nyaman.
-
Bawa kamera atau ponsel dengan baterai penuh.
-
Hormati adat dan kebersihan desa.
-
Baca Juga :
Wisata Pantai Taipa di Sulawesi Tenggara yang Menyimpan Keindahan dan Keheningan
Penutup: Selotapak, Tempat di Mana Waktu Seolah Berjalan Lebih Pelan
Bagi banyak orang, Selotapak bukan sekadar tujuan perjalanan singkat. Ia adalah tempat untuk pulang sejenak ke diri sendiri. Di desa ini, Anda bisa merasakan bagaimana suasana damai, alam, dan budaya berjalan berdampingan dalam harmoni.
