lenssaperjalanan.com – Di jantung BSD, terdapat sebuah warung makan legendaris yang telah menyajikan sop iga lezat selama lebih dari 30 tahun. Sop Iga Ibu Hajiati terkenal dengan cita rasanya yang khas, kuah kaldunya yang kaya, serta potongan iga yang empuk dan lumer di mulut. Dengan harga yang terjangkau, tempat ini menjadi favorit para pecinta kuliner, terutama saat jam makan siang. Tak hanya sop iga, warung ini juga menawarkan berbagai lauk pendamping seperti udang goreng, ikan kembung, dan aneka gorengan yang semakin menambah kenikmatan bersantap. Jika Anda berada di sekitar BSD, sop iga ini wajib masuk dalam daftar kuliner yang harus dicoba.

Berlokasi di Jalan Raya Puspitek, Serpong, terdapat warung sop iga yang melegenda dan telah beroperasi lebih dari 30 tahun. Warung ini dikenal dengan nama Sop Iga Ibu Haji, yang konon memiliki cita rasa khas dan harga yang sangat terjangkau.

Menu Pilihan yang Menggoda
Selain sop iga, warung ini juga menyediakan berbagai menu lain seperti lauk pauk ala warteg, pecel ayam, dan rawon. Namun, karena saya datang masih pagi, beberapa menu lain belum tersedia. Yang sudah siap adalah sop iga khas warung ini, yang langsung menarik perhatian saya.

Harga dan Porsi yang Memuaskan
Setiap porsi sop iga dijual dengan harga Rp25.000 tanpa nasi dan Rp30.000 sudah termasuk nasi. Sementara itu, rawon dijual seharga Rp30.000 tanpa nasi dan Rp35.000 dengan nasi. Selain sop iga, ada juga pilihan lauk tambahan seperti udang goreng seharga Rp5.000 dan tempe goreng Rp2.000 per potong.

Baca juga

5 Rekomendasi Tempat Wisata di Sumedang Terbaru dan Hits


Sejarah Warung Sop Iga Ibu Haji
Warung ini awalnya didirikan oleh Ibu Haji Yati, namun setelah beliau wafat, warung ini dikelola oleh adiknya, Ibu Alon. Dengan tetap mempertahankan resep asli, warung ini tetap menjadi favorit para pecinta sop iga di kawasan BSD dan sekitarnya.

Pengalaman Makan: Rasa yang Tidak Mengecewakan
Ketika sop iga disajikan, saya langsung tergoda oleh aroma khas yang menggugah selera. Kuahnya terlihat keruh, pertanda kuatnya kaldu yang dihasilkan dari iga yang direbus selama tiga jam. Saya langsung mencicipi kuahnya sebelum menambahkan sambal, kecap, atau lada. Rasanya benar-benar gurih dan kaldunya begitu terasa.

Daging iganya sangat empuk dan mudah terlepas dari tulangnya. Bahkan tanpa usaha besar, iga bisa dipotong hanya dengan sendok. Saya kemudian menambahkan sedikit sambal hijau, kecap, dan lada agar cita rasanya semakin kaya. Hasilnya? Luar biasa! Rasa pedas, gurih, dan manisnya berpadu sempurna.

Perpaduan yang Sempurna dengan Lauk Tambahan
Untuk menambah kenikmatan, saya memesan ikan goreng kembung dan menyuirkannya ke dalam nasi. Rasanya semakin nikmat! Selain itu, emping sebagai pendamping juga menambah sensasi kriuk yang semakin menggoda.

You might also enjoy:

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *